Atal : Mari Kita Memohon Kepada Allah Swt
Ikhtiar Hentikan Covid-19, PWI Bermunajat Ketuk Pintu Langit
HUKUMKriminal.net, JAKARTA : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar kegiatan bertajuk PWI Bermunajat, “Mengetuk Pintu Langit”, Sabtu (24/7/2021) Pukul 11:00 Wita.
Kegiatan Munajat Mengetuk Pintu Langit yang digelar secara virtual tersebut dihadiri Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’aruf Amin, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Ustadz Das’ad Latif, dan tidak kurang dari 300 anggota PWI dari seluruh Indonesia.
“Acara PWI Bermunajat ini, terselenggara karena kami menyadari betul bahwa pandemi Covid yang telah berlangsung 19 bulan di 223 negara, yang menyebabkan 190 juta orang terinfeksi dan 4,1 juta lebih meninggal dunia,” sebut Atal dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia mengatakan, PWI menyadari melawan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan 1 atau 2 elemen bangsa. Tidak bisa pemerintah semata, tenaga kesehatan atau aparat penegak hukum saja.
“Semua komponen bangsa harus hadir, bahu membahu, saling mendukung dan saling mengingatkan agar perang melawan Covid-19 bisa segera kita menangkan,” kata Atal.
Ia juga mengajak seluruh Wartawan untuk bersama-sama melawan Covid-19.
“Mari kita memohon kepada Allah Swt agar pandemi ini segera berakhir dari bumi nusantara.” tandasnya.
Ketua Dewan Pers Muhmmad Nuh dalam sambutannya mengatakan, atas nama Dewan Pers menyampaikan penghargaan yang luar biasa kepada PWI, yang telah berinisiatif malaksanakan acara, yang menurutnya sangat luar biasa.
“Bermunajat Mengetuk Pintu Langit, ini adalah suatu ikhtiar yang sungguh sangat luar biasa. Maka itu izinkan atas nama Dewan Pers, menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada PWI,” ujar Muhammad Nuh.
Wakil Presidan KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengajak insan Pers untuk terus meningkatkan partisipasinya.
“Dalam kondisi pandemi ini, Jurnalis menjadi ujung tombak penyampaian beragam informasi tentang Covid-19,” sebut KH Ma’ruf.
Informasi tersebut, lanjutnya, mulai dari edukasi pentingnya terhadap disiplin Protokol Kesehatan, perkembangan Covid-19, pelaksanaan PPKM Darurat, pelaksanaan vaksinasi, hingga dukungan pelayanan kesehatan, maupun pemberitaan peristiwa lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan media yang selalu menerapkan Kode Etik Jurnalistik, dalam melakukan pemberitaan dengan baik. Objektif, berimbang, benar, dan bertanggung jawab,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kegiatan munajat yang diselenggarakan PWI ini.
“Bermunajat adalah doa yang sampaikan dengan sepenuh hati, dalam simpuh kekhusyuan. Berbicara dari lubuh hati terdalam, kepada Allah Swt sang pencipta alam semesta, Yang Maha Pemberi dan Sang Maha Pengampun. Mengharapkan keridhaan, pengampunan, bantuan dan hidayah,” ujar Wapres.
Baca Juga :
- Eksepsi Dirut PT MGRM Iwan Ratman Ditolak Majelis Hakim
- Manajemen PT MKH Bantu RSUD AM Parikesit Oxygen Concentrator
Uztads Das’ad Latif dalam tausyiahnya mengajak para Jurnalis, untuk mengambil kesempatan dalam pandemi Covid-19 ini untuk mencerdaskan bangsa. Memberikan informasi yang baik, berita yang mendidik, bukan berita yang menteror.
Dengan mengambil latar cerita pada zaman Rasulullah Muhammad SAW, Ustads Das’ad menyampaikan istilah dalam Islam mengenai tempat dan ucapan.
“Setiap ucapan ada tempat yang cocok untuk ucapan itu, dan setiap tempat ada ucapan yang cocok untuk tempat itu. Ini yang harus dipegang kaum insan Pers,” katanya.
Menurut Dosen Komunikasi di Unhas ini, demi kemaslahatan ummat, ada berita yang harus ditunda meski ada data dan kejadiannya betul. Karena jika disebarkan bukannya medatangkan kemaslahatan ummat, namun mendatangkan dosa karena mengancam kemaslahatan.
“Menjadi Jurnalis di sisi Allah sangat mulia. Antara Jurnalis dan Mubaligh sama, penyampai kebenaran. Amar Ma’ruf nahi munkar,” jelasnya.
Iapun menghimbau agar dunia Jurnalis dijadikan sebagai lahan memperbanyak amal, untuk kehidupan akhirat. (HUKUMKriminal.net)
Penulis : Lukman