SEBAGIAN DAGINGNYA DIKIRIM KE KORBAN GEMPA DI NTB

Tingkatkan Iman dan Taqwa, Jajaran Kodam VI/Mlw Sumbang 28 Ekor Sapi Qurban

Berita Utama TNI
Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto menyerahkan sapi qurban secara simbolis. (foto : PendamVI/Mlw)

HUKUMKriminal.Net, BALIKPAPAN : Dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa, Kodam VI/Mulawarman (Mlw) memberikan hewan qurban kepada masyarakat Balikpapan. Kegiatan dilaksanakan di lapangan Volley Bekangdam VI/Mlw usai Sholat Idul Adha, oleh panitia Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kodam VI/Mlw, Rabu (22/8/2018).

“Ibadah qurban dengan hewan dimaknai dengan falsafahnya karena di dalam diri manusia terdapat sifat-sifat hewan yang menghalangi kita (manusia) untuk tidak beribadah, hubungan manusia dengan Allah SWT. Sifat-sifat yg menghalangi itu di antaranya kasar, egois, tidak punya malu,” jelas ketua panitia qurban Makodam VI/Mlw Letkol Caj Ustad M Solehudin Siregar di sela-sela pemotongan hewan qurban.

Pada Hari Raya Idul Adha ke1439 H ini, Makodam menyumbangkan hewan qurban kepada PHBI sebanyak 28 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang akan didistribusikan ke mustahak masing-masing satuan Kodam VI/Mlw, panti asuhan, dan fakir miskin.

Dari 28 ekor sapi tersebut 16 ekor sapi merupakan shodaqoh dari para prajurit dan PNS Kodam. Sementara 12 ekor lainnya merupakan hewan qurban dari Pangdam, Kasdam dan para donatur lainnya.

Untuk penyerahan hewan qurban secara simbolis diserahkan Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto kepada Ketua Panitia Qurban Letkol Caj M Solehudin Siregar di depan para Prajurit dan PNS.

“Untuk tiga ekor sapi sesuai petunjuk Pangdam akan diserahkan ke warga Transat, Samboja, dan Musholla eks korban kebakaran di Jalan Puspoyudo (belakang Kantor Walikota Balikpapan),” ujar Letkol Caj M Solehudin Siregar.

Pangdam VI/Mlw dalam sambutannya menyampaikan, 3 aspek yang bisa dipetik dalam pelaksanaan ibadah qurban. Pertama yaitu aspek ubudiyah yang mengandung arti habluminnallah.

“Artinya dengan berqurban pada hakikatnya melaksanakan perintah Allah SWT, untuk mendekatkan diri antara makhluk dengan KhaliqNya,” jelas Pangdam.

Kemudian aspek kedua, yaitu aspek ijtimaiyah bermakna hablumminannas di mana qurban akan menghasilkan jalinan sosial yang kuat dalam kehidupan masyarakat, dan bahkan bisa menjembatani kesenjangan sosial.

Serta yang ketiga, aspek tarbiyah. Yang memiliki makna bahwa ibadah qurban mendidik kita sebagai manusia untuk berbagi, tidak hanya saat  hari raya  qurban, tetapi pada hari-hari lain apabila diberikan tambahan rejeki dari Allah SWT.

Pangdam VI/Mulawarman mengingatkan bahwa ibadah qurban harus dilakukan bagi prajurit TNI beragama Islam, terutama bagi mereka yang mampu. Untuk mewujudkan rasa solidaritas kita kepada sesama dengan membagi-bagikan daging qurban kepada fakir miskin, dan kaum dhuafa di sekitar tempat tinggal  dan asrama kita.

“Harapan ke depan, dengan ibadah maupun shodaqoh mampu melatih kita para prajurit untuk bisa berqurban, sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan guna membentuk prajurit profesional yang rela berkorban, dan manunggal dengan rakyat karena rakyat adalah Ibu dari TNI,” sebutnya.

Berita terkait : Pangdam VI/Mlw Sholat Ied di Makodam Bersama Prajurit dan Masyarakat

Lebih jauh ia membeberkan, di Kodam VI/Mlw sudah puluhan tahun tradisi shodaqoh qurban oleh para anggota Militer dan PNS yang memberikan sumbangan dari gaji mereka,  dengan jumlah nominal berbeda-beda  sesuai kepangkatan. Selanjutnya hasil shodaqoh qurban dari para prajurit dan PNS di kumpulkan dan dibelikan sapi 16 ekor.

“Sodaqoh qurban dari personel Kodam VI/Mulawarman juga diberikan kepada korban gempa di wilayah Lombok, agar masyarakat yang sedang ditimpa kemalangan dapat tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Adha 1439 H, dengan menikmati daging sedekah qurban dari prajurit dan PNS Kodam VI/Mulawarman,” tandasnya. (HK.net)

Penulis : PendamVI/Mlw

Editor   : Lukman