Gagal Panen Sejak 2006, Kini Petani Bukit Raya Mulai Panen Lagi
Dana Aspirasi Wakil Ketua DPRD Kaltim Tepat Sasaran Bantu Petani
HUKUMKriminal.net, TENGGARONG : Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Muhammad Samsun meninjau kondisi Pertanian di Desa Bukit Raya Tenggarong Seberang, guna memastikan aspirasi yang direalisasikan tepat sasaran, Sabtu (18/09/2021).
Dari peninjaun itu diketahui, Petani Bukit Raya Tenggarong Seberang akhirnya bisa kembali mengelola Pertanian dengan lega. Kondisi sekarang sangat berbeda jauh dengan kondisi tahun 2019 lalu, pasalnya Pertanian seluas 3.000 Hektar dulu sering terdampak banjir.
Pada tahun 2021 ini kurang lebih 600 Hektar lahan Pertanian kembali produktif, hal tersebut terjadi karena adanya normalisasi Sungai pada tahun 2020 dan peningkatan badan jalan melalui Dana Aspirasi Muhammmad Samsun.
“Alhamdulilah kemarin normaliasi yang dikasi Pak Samsun bisa mengcover sekitar 600 Hektar,” beber Lilik Purbandi, Kepala Dusun Sumber Sari, Desa Bukit Raya, Tenggarong Seberang.
Lilik juga menceritakan kondisi lahan Pertanian yang sejak tahun 2006 mengalami gagal panen, serta disusul tahun-tahun berikutnya sehingga membuat para Petani merugi.
“Sebelum adanya normalisasi dari Bapak Samsun ini, kita sering merugi terutama ditahun 2006 itu. Kita gagal total,” kenang Lilik.
Kegagalan panen sejak tahun 2006 menimbulkan efek domino bagi para Petani, menyebabkan banyak generasi muda yang enggan bertani. Karena tak hanya rugi, petanipun harus merelakan saat lahan Pertaniannya terendam banjir.
“Generasi muda Pertanian ini mulai meninggalkan Bidang Pertanian, tapi alhamdulilah sekarang mulai banyak yang bergabung, karena banjir sudah teratasi dan hari ini kita bisa penen,” terangnya.
Baca Juga :
- Operasi Patuh Mahakam 2021 Dimulai Polresta Samarinda
- Akhirnya Bayi YL Dikembalikan Pihak Yayasan BWM
Menurut Lilik, sentuhan tangan pemerintah saat ini sangat diharapkan untuk mendukung Pertanian di Desa Bukit Raya Tenggarong Seberang. Ia berharap ke depan lahan Pertanian bisa disempurnakan, dan berharap pemerintah mau membantu infrastruktur Pertanian, normalisasi dan Alsintan.
“Normalisasi masih kita perlukan untuk Sungai induk, jalan usaha tani juga masih perlu ditingkatkan. Juga peralatan-peralatan modern atau alat tanam kita masih perlu untuk menggiatkan lagi generasi muda Petani, dan kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Samsun,” kata Lilik berharap.
Di tempat yang sama, politis PDI Perjuangan Muhammad Samsun memastikan kegiatan normaliasi pada tahun 2020 efektif dan tepat sasaran untuk Pertanian.
“Jadi mulai dari hulu hingga hilirnya kita normalisasi dan alhamdulilah hasilnya lahannya bisa kering, sawahnya yang tadinya kubangan alhamdulilah bisa produktif kembali,” ungkap Samsun.
Tidak hanya normalisasi, kata wakil rakyat yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kukar ini, ada beberapa kegiatan pembuatan Pintu-Pintu Air juga menjadi langkah taktis dalam penyelesasiaan masalah banjir yang dihadapi para Petani.
“Kegiatannya dibagi beberapa item kegitan mulai dari Normalisasi Irigasi, Normalisasi Sungai Pelajoan yang paling besar dan beberapa pembuatan Pintu Air,” jelas Samsun lebih lanjut.
Berlatar belakang masalah produktifitas Pertanian yang ada di Kutai Kartanegara masih kecil, bantuan pemerintah tentu sangat diharapkan bagi para Petani.
“Tentunya masyakat Petani kita membutuhkan uluran tangan pemerintah untuk memperbaiki sarana produksinya yang meliputi lahannya, kemudian Irigasinya. Peralatan Pertanian ini mesti dibantu oleh pemerintah, karena Petani kita produktifitas Pertaniannya masih kecil belum bisa mandiri sepenuhnya.” pungkas Samsun. (HUKUMKriminal.net)
Sumber : Rilis/fa
Editor : Lukman