Harga Jual Bisa Sampai Rp9 Juta di China
Lagi, Balai Gakkum Ungkap Perdagangan Online Satwa Dilindungi
HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : SPORC Brigade Enggang Balai Gakkum LHK Kalimantan bersama Polisi Kehutanan Balai KSDA Kalimantan Timur, kembali mengungkap kasus perdagangan online satwa yang dilindungi, Selasa (9/6/2020).
Kali ini tim gabungan mengamankan 5 ekor Burung Rangkong/Enggang atau Julang Jambul Hitam (Rhabdotorrhinus corrugatus) dan 1 ekor Burung Elang Ikan Kepala Kelabu. Satwa yang dilindungi ini diamankan dari seorang warga Samarinda berinisial S (32) di Jalan Ulin, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Dari hasil penyelidikan S membeli burung burung tersebut dari seseorang warga di Kutim dengan harga Rp250-300 000 untuk 1 ekor, dan ia jual kembali melalui media sosial dengan harga Rp750 hingga 1 Juta. Akibat perbuatannya S ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 21 Ayat (2) huruf a Junto Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 Juta.
Subhan Kepala Balai Gakkum LHK Kaltim mengatakan, kasus ini berawal dari hasil penelusuran di media sosial Facebook. Dimana ditemukan adanya perdagangan satwa dilindungi UU. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan tersebut, tim SPORC Brigade Enggang Balai Gakkum LHK Kalimantan bersama Polhut BKSDA Kalimantan Timur, dan Satreskrim Polresta Samarinda langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka di kediamannya.
“Berawal dari hasil penelusuran media sosial, tim menemukan adannya perdagangan satwa yang dilindungi. berdasarkan pemeriksaan burung-burung itu didapatkan dari Kutim, untuk harga jualnya disini bisa diatas 1 Juta, kalau di luar negeri khususnya di China bisa sampai 9 Juta,” ujarnnya, Rabu (10/6/2020).
Lebih lanjut Subhan mengatakan, nilai jual burung-burung tersebut ada di paruhnya, karena bisa dibuat menjadi berbagai macam obat-obatan seperti batu ginjal, jantung, paru-paru basah hingga penetral racun.
“Yang menjadi daya tarik dari burung tersebut yakni keindahannya, selain sebagai obat-obatan burung itu memiliki keindahan yang luar biasa, makanya harganya mahal,” tambahnya. (HK.net)
Penulis : Amin Gladis
Editor : Lukman