Memed : Rumah Sakit Umum Pesan

Membaca Peluang Bisnis di Balik Wabah Corona, Konveksi Lokal Produksi APD

Berita Utama Bisnis Ekonomi
Muharram Konveksi membaca peluang bisnis di tengah merebaknya Virus Corona dengan memproduksi APD. Kini hasil karyanya dipesan RSUD Abdul Wahab Syahranie. (foto : Gladis)

HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : Mewabahnya Virus Corona (Covid-19) membuat persediaan alat pelindung diri (APD) menipis, kondisi tersebut membuat pengusaha konveksi lokal di perkampungan Makroman, Samarinda, Kalimantan Timur, beralih memproduksi APD terutama baju Hazmat dan masker.

Muhammad Nur, pimpinan Muharram Konveksi mengatakan awalnya mereka hanya penjahit biasa yang kesehariannya hanya membuat tas bodypack, untuk mendukung pemerintah dalam mengurangi sampah plastik.

Seiring berjalannya waktu dan merebaknya wabah Covid-19 membuat pihaknya mulai memproduksi masker sebagai alat pelindung diri, usaha mereka dalam memproduksi masker mendapatkan sambutan baik dari pihak rumah sakit, bahkan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda meminta untuk dibuatkan APD berupa baju Hazmat, permintaan itu langsung disanggupi.

“Kami penjahit biasa, yang sehari-hari membuat tas, namun karena ada wabah Corona kami berusaha membuat APD berupa masker dan baju Hazmat. Awalnya kami hanya membuat untuk kebutuhan warga di sekitar, tapi pihak rumah sakit melihat produk kami dan langsung menghubungi kami untuk dibuatkan masker,” ujar  Muhammad Nur di kediamannya, Jum’at (3/4/2020).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Memed itu mengatakan, setelah memproduksi masker pihak rumah sakit kemudian meminta untuk dibuatkan alat pelindung diri berupa baju Hazmat.

“Awalnya kami tidak mengetahui cara membuat APD yang sesuai dengan standar WHO, namun setelah saya melihat di salah satu media dan bahan-bahannya kebetulan kita miliki, dan kami mencoba untuk membuatnya. Dan alhamdulillah ternyata pihak rumah sakit mengatakan ini sudah cocok dan sesuai, kemudian mereka meminta kami untuk membuatkan sebanyak-banyaknya,” jelasnya.

Akibat kekurangan alat produksi seperti mesin jahit, saat ini pihaknya baru bisa memproduksi baju Hazmat sebanyak 15-25 lembar per hari, iapun berencana menambah peralatan produksi dan menargetkan akan memproduksi 1.500 lembar per bulan, dan APD yang mereka buat ini dikirim ke seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

“Alhamdulillah, saat saya tanya, barang saya dibawa kemana aja, mereka bilang produk saya dikirim ke seluruh rumah sakit yang menangani Covid-19 di Kabupaten Kota se-Kaltim. Bahkan mereka juga mengirimkan ke Puskesmas, tiap hari dan berapapun kami produksi langsung diambil,” tambahnya.

Selain memproduksi baju Hazmat, pihaknya juga memproduksi masker sebanyak 1.000 lembar per hari, untuk mendukung usaha itu ia mempekerjakan kurang lebih 40 orang. (HK.net)

Penulis : Amin Gladis

Editor   : Lukman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *