Cari Signal Seluler, Prajurit TNI Dalam TMMD Gantung HP

Dansat TMMD : Diharapkan Prajurit TNI Selalu Kuat Bersama Masyarakat

Berita Utama TNI
3 Prajurit TNI yang tergabung dalam TMMD Ke-104 di Kampung Long Melahan, Kutai Barat berjuang mencari signal telepon seluler. (foto : Penrem 091/ASN)

HUKUMKriminal.Net, SAMARINDA :  Hal utama yang menjadi keluhan masyarakat di 5 Kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kaltim, hingga saat ini adalah masalah akses jalan darat antara Mahulu ke Kubar yang belum terbuka dengan baik serta akses jaringan telepon seluler, Sabtu (9/3/2019).

Seperti yang dirasakan para prajurit TNI dalam TMMD Ke-104 Tahun Anggaran 2019 yang dilaksanakan oleh Kodim 0912 Kutai Barat (Kubar) di Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun.

Para prajurit TNI Satgas TMMD itu sangat kesulitan untuk menghubungi keluarga, saudara, ataupun kekasihnya yang berada diwilayah lain.

“Sangat sulit, karena signal seluler di Kampung Long Melaham tidak menunjang. Untuk menelpon saja sulit, apalagi berkirim pesan SMS dan juga WhatsApp (WA),” jelas salah satu prajurit TNI Satgas TMMD itu.

Dandim 0912/Kubar Letkol Inf  Anang Sofyan Effendy yang juga Dansat TMMD Ke-104 di Mahulu mengungkapkan, meski berada di daerah yang blank spot signal seluler, diharapkan prajurit TNI selalu kuat bersama masyarakat di wilayah itu dalam menjalankan tugas.

“Memang untuk mencari signal para prajurit harus mencari ketinggian ataupun harus menggantung handphone (HP) di lokasi ketinggian. Tapi kegiatan fisik dan nonfisik dalam pelaksanaan TMMD tidak boleh terganggu,” ungkapnya.

Dandim menambahkan, prajurit TNI selalu siap sedia meski berada di daerah manapun di tanah air ini. Karena kemanunggalan TNI bersama rakyat adalah yang utama, yakni melalui pembinaan teritorial (Binter).

Di daerah yang tidak ada signal telekomunikasi HP seperti di perbatasanpun, TNI mampu bertahan bersama masyarakat.

“Binter merupakan hal penting ketika ancaman perang saat ini bukan ancaman perang konvensional. Kemanunggalan TNI-Rakyat untuk menangkal setiap ancaman yang bukan saja berbentuk perang senjata, tapi perang lain yang melucuti rasa nasionalisme,” pungkasnya. (HK.net)

Sumber : Penrem 091/ASN

Editor    : Lukman