LONGSOR TELAN RUMAH WARGA, DIDUGA AKIBAT AKTIVITAS TAMBANG BATUBARA
Warga Tak Berdaya, Perusahaan Sudah Kantongi Ijin Saat Sosialisasi
HUKUMKriminal.Net, KUTAI KARTANEGARA : Sehari pasca bencana longsor yang menimbun rumah warganya, Tukijo, Ketua RT 09 di kawasan Kampung Jawa, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, angkat bicara, Jum’at (30/11/2018).
Ditemui di lokasi kejadian, Tukijo mengatakan sempat menolak adanya aktivitas pertambangan Batubara yang tidak jauh dari pemukiman warga tersebut.
Sebelum melakukan pertambangan, jelas Tukijo kepada HUKUMKriminal.Net, pihak perusahaan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Namun waktu itu masyarakat sempat menolak, upaya penolakan dari wargapun sia-sia, karena perusahaan telah memiliki Surat Ijin Usaha Pertambangan (SIUP).
Jarak antara pemukiman warga dengan lokasi aktivitas pertambangan Batubara PT Adimitra Bratama Nusantara (ABN) yang hanya sekitar 200 meter, diduga menjadi penyebab terjadinya longsor akes jalan utama di kawasan tersebut.
“Dulu pihak perusahaan melakukan sosialisasi, awalnya kami menolak, tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena perusahaan memegang ijin,” ungkapTukijo.
Lebih lanjut Tukijo membeberkan, tanah yang tempati warga di sekitar lokasi longsor merupakan tanah milik Pertamina, warga hanya memiliki surat ijin pinjam pakai.
“Ini tanah Pertamina, warga cuma memiliki surat pinjam pakai, untuk jangka waktunya kami nggak tau. Kalau sewaktu-waktu Pertamina mau ambil alih kami akan serahkan, tapi untuk penggantian bangunan pasti ada,” ungkapnya.
Peristiwa longsor terjadi pada hari Kamis (29/11/2018). Akibat kejadian tersebut, setidaknya 6 rumah milik warga ambruk tertimbun longsor. Meski tidak ada korban jiwa, namun puluhan warga dari 17 Kepala Keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke tempat yang aman.
Selain merusak rumah warga, longsor juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Sanga-Sanga dan Muara Jawa terputus.
Penuturan beberapa warga yang terkena musibah longsor mengatakan kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba, sebelumya warga mengaku tidak melihat ada tanda-tanda longsor di lokasi kejadian.
“Nggak ada tanda-tanda, tiba-tiba tanah bergerak gitu, kami langsung keluar rumah dan menyelamatkan diri. Untuk sementara kami disewakan rumah oleh perusahaan,” beber Ros’ad yang ditemui di lokasi kejadian. (HK.net)
Penulis : Gladis
Editor : Lukman