MENHAN RI TATAP MUKA DENGAN 400 PRAJURIT TNI DI KOTA TARAKAN

Ryamizard : Ancaman Nyata Terorisme dan Radikalisme Separatisme

Berita Utama TNI
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi Mako Lantamal XIII di Tarakan. (foto : PendamVI/Mlw)

HUKUMKriminal.Net, TARAKAN : Menteri Pertahanan (Menhan) Ke-25 Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (12/12/2018).

Menhan beserta rombongan tiba di Lanud Anang Busra Tarakan pada Pukul 11:20 Wita menggunakan Pesawat Boeing VIP TNI AU. Agenda utama Menhan dalam pelaksanaan kunjungan adalah memberikan pembekalan kepada 400 prajurit TNI Se-kota Tarakan.

Di hadapan 400 prajurit TNI, Menhan menegaskan bahwa kedatangan  ke Tarakan untuk melihat tempat latihan yang diadakan 3 negara di Kalimantan Utara, sebagai bagian dari upaya kerja sama antar negara  untuk menghadapi ancaman-ancaman yang kita akan hadapi ke depan, baik yang berhubungan  dengan taktik maupun strategi dalam pertahanan di wilayah perbatasan negara.

Pada kesempatan tersebut disampaikan Menhan bahwa pertahanan negara harus diperkuat  untuk menghadapi ancaman itu sendiri, ancaman kompleks dan multidimensional serta ancaman nyata dan belum nyata.

“Ancaman nyata yang saat ini ada di antaranya seperti terorisme dan radikalisme separatisme dan pemberontakan bersenjata,“ kata Menhan.

Ancaman nyata menjadi prioritas untuk ditangkal dan kemungkinan dapat dialami oleh negara-negara kawasan, baik secara sendiri – sendiri atau yang bersifat lintas negara.

Jenderal (Purnawirawan) yang juga mantan Kasad ini juga mengatakan, dalam menghadapi berbagi potensi ancaman yang mampu menggangu keutuhan NKRI, diperlukan konsep pembangunan pola pikir seluruh rakyat Indonesia melalui penanaman wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila, sebagai ideologi negara agar tidak mudah dipengaruhi dan terprovokasi oleh upaya pencucian otak dari kelompok tertentu.

Menhan menjelaskan secara detail untuk desain strategi pertahanan negara juga diarahkan dengan konsep perang rakyat semesta atau total warfare, yang melibatkan pembangunan seluruh komponen bangsa yang dilandasi oleh penanaman nilai-nilai kesadaran bela negara yang Iahir dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, disertai pembangunan kekuatan TNI beserta alutsistanya sebagai komponen utama pertahanan negara.

“Hanya satu kata kunci kekuatan kita dalam menghadapi masuknya berbagai potensi ancaman fisik dan nonfisik, yaitu dengan cara memperkuat identitas dan jati diri bangsa serta membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh dan bersinergi dari seluruh komponen bangsa, melalui penanaman nilai-nilai Pancasila,“ ungkapnya.

Sejumlah pejabat turut  turut hadir dalam penyambutan Menhan di antaranya Wagub Kaltara Udin Hianggio, Pangdam VI /Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto,  Kabinda Kaltara Brigjend  TNI Rudi Supriyanto, Danlantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Judjianto, Kapolda Kaltara Brigjen  Pol Indrajit, Perwakilan Kemhan Kaltara Kolonel Inf Agus Marsono, Dansatbrimobda Kaltara Kombes Pol Heri Sulesmono, Danbrigif 24/Bc  Letkol Inf Willy Brodus, Dandim 0907 Tarakan, Kadisops Lanud Anang Busra ,Danpomal Lantamal XIII/Tarakan Danyonmarhanlan XIII Tarakan dan sejumlah pejabat lainnya.

Setelah memberikan pembekalan kepada para prajurit TNI, Menhan melaksanakan Kunjungan ke Markas Komando (Mako) Pangkalan Utama TNI AL XIII (Lantamal XIII) Tarakan di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah dan meninjau perkembangan Maritime Command Centre (MCC) yang ditempatkan di gedung Mako Lantamal XIII. MCC adalah Pusat Komando Militer milik Indonesia di Tarakan yang merupakan kerja sama tiga negara (Trilateral) yaitu Indonesia, Malaysia dan Philipina (Indomalphi).

Selesai kunjungan ke MCC di Mako Lantamal XIII, Menhan meninjau Table Top Exercise di Yonif 613 Tarakan serta menyaksikan demo pemantauan daerah medan latihan pertempuran kota Trilateral Indomalphi. (HK.net)

Sumber : Pendam VI/Mlw

Editor    : Lukman