PDP Bertambah 15 Kasus

Pasien Covid 19 Samarinda dan Balikpapan Sembuh

Bencana Berita Utama Lingkungan
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Andi M Ishak. (foto : Gladis)

HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : Pasien Dalam Pengawasan (DPP) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus bertambah, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak dalam rilisnya, Rabu (15/4/2020) Pukul 17:30 Wita.

Ia menjelaskan, meski tidak ada penambahan hasil negatif per 15 April 2020 namun penambahan PDP terjadi sebanyak 15 kasus.

Data Perkembangan kasus Konfirmasi, Sembuh, dan Meninggal per 15 April 2020. (Sumber : Dinkes Kaltim)

Kronologis penambahan PDP dijelaskannya sebagai berikut, Kabupaten Kutai Timur 7 kasus. 1 kasus wanita (35) merupakan pelaku perjalanan dari Banjarmasin dengan keluhan demam, batuk, pilek, sesak nafas, dan nyeri tenggorokan. Kasus dirawat di RSUD Kudungga, Sangatta.

1 kasus laki-laki (55) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan demam dan batuk, serta hasil Rapid Test Reaktif. Kasus dirawat di RSUD Kudungga.

1 kasus laki-laki (52) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan demam, pilek, batuk, serta hasil Rapid Test Reaktif. Kasus dirawat di RSUD Kudungga.

3 kasus wanita (45), (23), laki-laki (26) merupakan kontak erat dari PDP 52 tahun di atas, dengan masing-masing memiliki keluhan batuk serta memiliki hasil Rapid Test Reaktif. Kasus dirawat di RSUD Kudungga.

1 kasus laki-laki (51) merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh tim Medis RSUD AM Parikesit dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak nafas, serta memiliki gambaran Pneumonia. Kasus dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong.

Dari Kabupaten Kutai Kartanegara ada 6 kasus. 2 kasus laki-laki (48) dan (75) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang masing-masing memiliki keluhan demam, batuk dan sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong.

1 kasus laki-laki (21) merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim Medis RSUD Abadi Samboja dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus dirawat di RSUD Abadi Samboja.

1 kasus laki-laki (37) merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh tim Medis RSUD AM Parikesit dengan keluhan demam, sakit tenggorokan, dan memiliki gambaran bronchitis. Kasus dirawat di RSUD AM Parikesit.

1 kasus wanita (31) merupakan kasus yang ditetapkan oleh tim medis RSUD AM Parikesit dengan keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran bronchitis. Kasus dirawat di RSUD AM Parikesit.

1 kasus wanita (47) merupakan pelaku perjalanan dari Jember dan tiba di Kutai Kartanegara pada tanggal 1 April, pada tanggal 8 April dirawat di RSUD AM Parikesit dengan keluhan batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas serta memiliki gambaran Penumonia. Telah dilakukan pemeriksaan Rapid Test dengan hasil negatif. Telah diambil sampel Swab pada tanggal 11 april. Dan pada tanggal 14 April 2020 kasus meninggal dunia

Dari Kota Samarinda disebutkan 2 kasus. 1 kasus laki-laki (60) merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang dilaporkan PDP dari RSUD AW Syahranie, memiliki keluhan demam, batuk, pilek, dan sesak nafas, serta memiliki co-morbid Diabetes Melitus dan Penyakit Jantung. Kasus dirawat di RSUD AW Syahranie Samarinda.

1 kasus wanita (30) merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta tidak memiliki keluhan, telah melakukan pemeriksaan Rapid Test dengan hasil Reaktif. Kasus dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda.

“Tidak ada penambahan kasus positif (konfirmasi) Covid 19 per 15 April 2020,” sebut Andi Ishak.

Yang menggembirakan, disebutkan penambahan pasien sembuh per 15 April 2020 sebanyak 2 kasus yaitu berasal dari Samarinda dan Balikpapan. Mereka yang sembuh adalah SMD 1, perempuan (37) merupakan kasus yang dirawat sejak tanggal 14 Maret 2020 di RSUD AW Syahranie Samarinda. Kemudian BPN 5, perempuan (36) merupakan kasus yang dirawat sejak tanggal 13 Maret 2020 di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

“Kedua kasus tersebut merupakan kluster Platform Bisnis Tanpa Riba, dan dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium dinyatakan 2 kali berturut-turut dengan hasil negative, serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut, menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala dan hasil serial foto thoraks menunjukkan tidak didapatkan gambaran Penumonia,” tandas Andi Ishak. (HK.net)

Penulis : Lukman 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *