Ely : Segala Sektor Beririsan

Pansus Raperda PKK DPRD Kaltim Terus Kumpulkan Masukan

Berita Utama DPRD Politik
Ely Hartati Rasyid, Ketua Pansus Raperda PKK DPRD Kaltim. (foto : 1st)
Ely Hartati Rasyid, Ketua Pansus Raperda PKK DPRD Kaltim. (foto : 1st)

HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : Ely Hartati Rasyid, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga (PKK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim mengatakan, di semua sektor itu beririsan dengan Ketahanan Keluarga.

“Kewenangan masing-masing dinas tentang Ketahanan Keluarga. Jadi kalau bicara di sektornya Ketahanan Keluarga itu ada dimana, semua dinas ada,” ungkapnya.

Menurutnya, di Dinas Kesehatan, Puskesmas, bahkan bayi lahir juga beririsan dengan Ketahanan Keluarga.

“Sebelum lahiran, persiapannya kan dari Dinas Kesehatan. Kita bicara perempuan dan anaknya,” imbuhnya.

Berbicara Ketahanan Keluarga itu di Pemberdayaan Perempuan, lanjutnya, Keluarga Pra Sejahtera ada di Dinas Sosial.

“Ketahanan Keluarga juga soal ketahanan pangan, ekonomi, sosial, psikologis, jadi akan beririsan. Yang paling penting itu, konsep kami memaksimalkan fungsi keluarga. Ada 9 fungsi sektor terhadap Ketahanan Keluarga,” jelasnya.

Masih menurut Ely, Ketahanan Keluarga itu ada fungsi legalitas dulu. Ada banyak keluarga-keluarga yang belum punya catatan perkawinan. Yang menyangkut ekonomi banyak sekali, seperti sejahtera dan tidak sejahtera.

Kemudian pekerjaan, sektor-sektornya apa saja. Misalnya Pertanian, ternyata masuk Ketahanan Pangan. Di sini stok-stok pangan untuk keluarga ini ada atau tidak, cukup atau tidak.

“Ketahanan Keluarga juga bicara tentang pendidikan, seberapa terdidiknya Ketahanan Keluarga itu. Apakah dalam keluarga masih banyak yang tidak sekolah itu dicari tahu,” imbuhnya.

Seterusnya soal keamanan, juga melibatkan Polisi dan sebagainya untuk merasakan keamanan dalam keluarga.

Ada juga ketahanan sosial lingkungan, apakah dalam suatu lingkungan akan terpapar hal negatif dan dimensinya banyak. Seperti Narkoba yang akan berkaitan dengan BNN.

“Ketahanan keluarga juga melingkupi psikologis, karena psikologis anak-anak sekarang itu banyak yang terpapar Gaget. Itu juga menjadi perhatian, sosial budaya juga masuk,” sebut politisi PDI Perjuangan ini saat dikonfirmasi, Sabtu (14/8/2021) malam.

Baca Juga :

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kutai Kartanegara ini juga mengungkapkan, saat ini sedang mengumpulkan data.

“Kita bicara by data, ini data lagi di collect (kumpulkan). Jadi kita tidak bisa ngomong, tapi secara keseluruhan kita masih minim. Tetapi kita harus bicara data, berapa persen data kita yang bersekolah dan tidak, yang mengalami kekerasan seksual, yang disabilitas, yang PKHnya. Yang non sejahtera kan banyak, jadi kita nanti bicara data dan kita meng-collect data dulu. Kita bicara teknis itu,” ungkapnya.

Dalam pengumpulan data saat ini, Ely mengatakan, terkendala dengan pandemi Covid-19 saat ini.

“Karena menurut saya, keluarga yang mendadak miskin banyak juga,” ungkapnya.

Dalam penilaiannya, Pansus Ketahanan Keluarga ini setelah berjalannya waktu itu ternyata luar biasa.

“Segala sektor beririsan.” tandasnya.

Disebutkan juga, Pansus Raperda PKK telah bertemu dengan sejumlah OPD, namun masih akan bertemu lagi untuk mendapatkan masukan lebih banyak. (HUKUMKriminal.net)

Penulis : Lukman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *