Fitri : Yang Lebih Dibutuhkan Perabotan Masak

Korban Kebakaran Rebutan Pakaian, Mengaku Butuh Peralatan Masak

Bencana Berita Utama Lingkungan
Korban kebakaran tampak memilah pakaian layak pakai bantuan dari warga Samarinda yang peduli dengan kondisi mereka. (foto : Mashardiansyah)
HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : Lantaran kebanyakan korban tidak sempat menyelamatkan pakaian saat kebakaran terjadi di Jalan Agus Salim, Kelurahan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, para korban kini rebutan pakaian layak pakai saat ada bantuan datang.

“Untuk pakaian ini sangat kita butuhkan, makanya saya juga mengarahkan warga khususnya yang terkena kebakaran untuk mengambil secukupnya sesuai yang dibutuhkan,” ucap Fitri yang ditemui di lokasi, Minggu (9/8/2020) siang.

Satu di antara ratusan korban kebakaranadalah Fitri, ia satu dari sekian banyak korban yang tak sempat menyelamatkan harta bendanya termasuk pakaian, maka bantuan pakaian layak pakai ini dinilainya sangat diperlukan.

“Pada saat kebakaran saya nggak ada di rumah, jadi nggak ada yang bisa diselamatkan. Sementara orang di rumah kebanyakan wanita, jadi nggak sempat menyelamatkan apa-apa,” beber Fitri.

Selain bantuan pakaian yang layak pakai dan makanan, fitri beserta warga lainnya juga mengaku sangat membutuhkan perabotan memasak. Hal itu lantaran ia sadar bahwa tidak selamanya Posko Tagana yang menyiapkan dapur makanan, selalu ada.

“Untuk kita khususnya wanita, mungkin yang lebih dibutuhkan perabotan masak. Seperti Rice Cooker paling nggak kami bisa memasak nasi.  Atau kompor karena kan nggak selamanya posko bantuan atau dapur umum selalu ada disini,” harap Fitri.

Baca juga : Mayjen TNI Heri Wiranto Gantikan Mayjen TNI Subiyanto Jadi Pangdam VI/Mlw

Warga atau korban berharap Pemerintah Kota Samarinda, memperhatikan nasib mereka yang kini kebingungan untuk tempat tinggal dan juga kebutuhan lainya.

Sebelumnya, kebakaran terjadi pada hari Rabu (5/8/2020) malam sekitar Pukul 20:20 Wita lalu di Jalan Agussalim, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur, menyebabkan 166 jiwa dari 55 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Api yang menjalar cepat menghanguskan setidaknya 33 bangunan di RT 18 dan RT 19. (HK.net)

Penulis : Mashardiansyah

Editor : Lukman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *