TGB: Pemimpin Tidak Boleh Emosional

Ketua DPP Golkar Bidang Keumatan Ungkap Ciri Pemimpin

Berita Utama Politik
Ketua DPP Golkar Bidang Keumatan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). (foto : 1st)

HUKUMKriminal.Net, JAKARTA : Sisi religiusitas masih menjadi faktor penting untuk memilih calon Presiden di Indonesia. Karena itu, sosok yang mampu mengimplementasikan ajaran luhur beragama dalam sikap dan perbuatan sangat penting.

Setiap ajaran agama di Indonesia mengajarkan umatnya untuk berbuat baik. Terutama bagi pemimpin yang dituntut pula punya hati dan pikiran yang mencerminkan nilai-nilai kebaikan.

Ketua DPP Golkar Bidang Keumatan, Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) menilai, ajaran agama apapun itu membimbing seseorang untuk melaksanakan kebaikan dan menjauhi hal-hal negatif. Dalam Islam, kata TGB, seseorang yang beriman akan selalu memancarkan sikap yang positif dan menjauhi hal negatif.

Kewajiban untuk bersikap positif dan menjauhi hal negatif juga menjadi ciri seorang pemimpin yang Islami. Menurut TGB, pemimpin yang Islami tak akan menebar kebecian. Pemimpin yang Islami juga tak akan bertindak emosional.

“Karenanya pemimpin yang kerap mengumbar emosi bukanlah seorang pemimpin yang Islami,” sebut TGB, Rabu (10/4/2019).

TGB menilai, ciri pemimpin yang Islami ada pada sosok Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah pemimpin yang bijak dan tak mengumbar emosi.

Kualitas sikap kepemimpinan yang Islami ini juga tercermin dari praktik keseharian Jokowi yang tak pernah jauh dari ajaran agama. TGB bersaksi bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin Muslim yang taat.

“Kita bangga sebagai negara Muslim dengan populasi terbesar di dunia dianugerahi Allah pemimpin yang bisa menjadi suri tauladan. Bagaimana Pak Jokowi mampu menjalankan negara penuh dengan nilai-nilai luhur keislaman yang damai dan sejuk,” kata TGB.

TGB mengatakan, manusia tak ada yang sempurna. Pun halnya Jokowi. Namun di balik ketidaksempurnaan itu, kepemimpinan Jokowi dinilainya berusaha maksimal tidak melenceng dari nilai-nilai keislaman.

TGB mencontohkan bagaimana Jokowi mampu menghadirkan negara untuk membantu kaum lemah. Negara, kata TGB, juga mampu menjadi garda untuk menjaga hak-hak warga negaranya.

“Nilai-nilai keislaman dalam menjalankan pemerintahan dijalankan oleh Pak Jokowi dengan penuh kemanusiaan. Sebab nilai islam erat kaitannya dengan nilai kemanusiaan. Keislaman seseorang bisa dilihat dari rekam jejaknya. Pemimpin yang Islami tak hanya sekadar ucapan tapi terlihat dari perbuatannya,” pungkas TGB. (***/HK.net)

Editor : Lukman