MENUMPANG KAPAL NELAYAN, 17 ORANG KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI TIBA DI BONTANG
Erny : Banyak Kelaparan, Tidak Ada Harapan Lagi Untuk Bertahan di Donggala
HUKUMKriminal.Net, BONTANG : 4 Kepala Keluarga yang terdiri dari 17 orang korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah tiba di Pelabuhan Berbas Bontang, Kalimantan Timur, mereka tiba hari Selasa (2/10/2018).
Para pengungsi ini sampai ke Bontang dengan menumpang Kapal Nelayan, mereka meninggalkan Kabupaten Donggala dengan menempuh hampir 20 jam perjalanan.
Mereka ke Kota Bontang lantaran mengaku sudah tidak ada harapan lagi untuk tetap bertahan di Donggala, apalagi tempat tinggalnya sudah rata dengan tanah dan belum disentuh bantuan.
Erny (43), satu di antara pengungsi mengatakan saat itu ia bersama rekan-rekannya melihat ada Kapal Nelayan di tepi Pantai, sontak saja mereka langsung menaiki kapal tersebut.
“Saat itu kami melihat kapal pencari ikan, kami dekati, pokoknya kami menanya, begitu tahu kapal ke Bontang kami langsung naik,” ujar Erni saat ditemui HUKUMKriminal.Net di salah satu rumah warga yang tidak jauh dari Pelabuhan Berbas Kota Bontang.
Erny yang selamat dari gempa dan tsunami bersama anaknya yang masih berusia 4 tahun memilih mengungsi ke Bontang, lantaran memiliki anak yang tinggal di Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Menurut warga Desa Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala ini tidak semua bangunan di tempatnya rata dengan tanah, masih ada sebagian rumah warga yang selamat.
“Banyak yang kelaparan, rumah hancur, di daerah kami masih ada sebagian bangunan yang selamat. Saat itu kejadiannya sekitar jam 4 sore, awalnya getaran biasa aja, kami keluar menyelamatkan diri, tapi sekitar jam 6 sore ada getaran besar. Rumah kamipun ambruk, kami sempat menyelamatkan diri ke gunung karena ada yang teriak air naik,” jelas Erny lebih lanjut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setelah tiba di Pelabuhan Berbas Bontang, para pengungsi ini nantinya akan diberikan tempat tinggal di rumah Rusunawa yang disediakan oleh Pemkot Bontang.
Menurut Arif, salah seorang anggota DPRD Kota Bontang, pihaknya akan berkoordinasi degan Pemkot Bontang untuk menyiapkan tempat bagi para pengungsi.
“Ada fasilitas umum yang kita gunakan, ada Rusunawa. Nanti kami akan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bontang untuk menampung mereka di Rusunawa,” kata Arif ketika menjenguk para pengungsi, Rabu (3/10/2018) di Pelabuhan Berbas Bontang.
Mursidi, Kepala KSOP Bontang mengatakan, saat ini ia mendapatkan informasi jika masih ada pengungsi yang menggunakan 3 unit Kapal Nelayan menuju Bontang. Meski belum mengetahui pasti jumlah para pengungsi, namun pihaknya akan segera menyiapkan tim untuk menyambut kehadiran para korban Gempa.
“Kita akan segera siapkan tim, karena kapal yang mereka gunakan itu Kapal Nelayan. Saat ini kami belum mengetahui jumlah para pengungsi, tapi infonya mereka menggunakan 3 Kapal Nelayan,” tandasnya. (HK.net)
Penulis : Gladis Editor : Lukman