Butuh Uluran Tangan Untuk Biaya Operasi
Cairan Tumbuh di Luar Kepala, Seorang Balita Menderita Miniongkel
HUKUMKriminal.net, SAMARINDA : Bayi berusia berusia 5 bulan (Balita) Sultan Putra Yudistira, anak dari pasangan suami istri Wahyudi dan Emilia hanya bisa terbaring lemah di kasur kecil yang menjadi tempat tidurnya.
Benjolan besar berupa cairan di belakang kepala membuat Balita malang ini hanya bisa terbaring lemah. Emilia sang ibu menuturkan, Sultan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Dari diagnosa dokter menyebutkan, Sultan mengidap penyakit yang bernama miniongkel, yakni cairan yang tumbuh di luar kepala.
Selama masa kehamilan hingga mendekati hari kelahiran, Emilia mengaku tidak merasakan hal aneh. Terlebih ia selalu rutin memeriksakan kandungannya.
“Selama hamil saya rutin periksa hingga USG. Sampai Sultan lahir tidak ada yang aneh. Tapi memang ada sedikit benjolan di belakang kepalanya saat itu,” kata Emilia saat ditemui di kediamannya, di Jalan Proklamasi VI, RT 53, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/7/2020).
Awalnya Emilia menganggap benjolan kecil adalah tanda lahir yang biasa didapat bayi. Namun seiring tumbuhnya Sultan, benjolan tersebut juga ikut membesar hingga saat ini.
Upaya untuk mengobati putra kesayangannya itupun sudah dilakukan. Namun karena keterbatasan ekonomi Emilia dan Wahyudi tak dapat berbuat banyak. Keduanya hanya bisa membawa memeriksa dan mengobati Sultan ke dokter umum biasa. Padahal melihat kondisi Sultan, Balita malang ini harus dioperasi.
Dalam kesulitan dan keputus asaan akan kesehatan Sultan, ditambah lagi masa pandemi Covid-19 yang menyulitkan, pasangan suami istri ini hanya bisa pasrah sembari berusaha kencari bantuan agar putranya bisa tertangani tim medis dengan baik. Harapan itupun sedikit terbuka saat sejumlah komunitas hingga relawan yang peduli dengan kondisi putranya datang memberi bantuan.
Salah satunya dari Komunitas Ampas Kopi yang anggotanya banyak diisi pengamen jalanan, mengumpulkan dana untuk membantu pengobatan. Dengan dana yang terkumpul Sultan sudah menjalani operasi sebanyak satu kali.
“Alhamdulillah kami mendapat bantuan dari relawan. Saat datang memang meminta untuk ditindak lanjuti agar Sultan dibawa ke rumah sakit. Jadi waktu itu langsung dilakukan operasi tahap pertama,” beber Emilia.
Walau sudah dilakukan operasi tak serta merta benjolan kepala Sultan hilang begitu saja. Tim dokter yang menangani tidak berani mengambil resiko untuk mengangkat seluruh benjolan tersebut, lantaran Sultan masih terlalu kecil. Hal ini beresiko pada diri Sultan sendiri.
“Kata dokter tidak bisa mengangkat operasi langsung, karena ada sebagian otak aktif yang keluar, sebagian juga saraf dan resiko juga buat bayi yang masih berusia sangat muda,” kata Emilia menjelaskan.
Saat masih berbincang dengan Wartawan yang mengunjunginya, bantuan datang dari Komunitas Ampas Kopi yang diwakili Rudy Kompeng. Mereka berharap bantuan yang diberikannya sedikit banyak mampu meringankan beban keluarga untuk pengobatan.
Baca juga : Berlangsung 5 Tahun, Ayah Tega Cabuli Anak Tiri
“Ini adalah bantuan dari Ampas Kopi yang kedua dari hasil kami semua mengamen beberapa hari. Dana ini sengaja kami kumpulkan untuk membantu adik kami Sultan. Saya beserta anggota berharap adik kita Sultan bisa sehat dan normal seperti anak lain seumurannya,” kata Rudy berharap.
Walaupun telah mendapat bantuan dari berbagai relawan serta komunitas dan intansi terkait, namun pihak keluarga masih berharap agar Pemerintah Kota Samarinda dapat turun tangan membantu untuk proses pengobatan, lantaran dalam pengangkatan cairan diperlukan proses operasi secara bertahap. (HK.net)
Penulis : Mashardiansyah
Editor : Lukman